PT Rifan Financindo - Ekonomi RI Diproyeksi Minus 3%-6%, Harga Obligasi Koreksi

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada hari Selasa ini melemah merespons pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menegaskan bahwa 2020 adalah tahun yang luar biasa. Bukan dalam konteks yang positif, tetapi tantangannya yang sangat besar.

2020 adalah tahun yang sangat ekstra ordinary. Pandemi Covid-19 adalah tantangan yang belum ada jawaban kapan akan berakhir dan bagaimana respons yang paling efektif.

Melihat dinamika itu, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 diperkirakan mengalami minus 3% hingga minus 6%.

Data Refinitiv menunjukkan pelemahan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun dan FR0083 bertenor 20 tahun, sementara FR0082 bertenor 10 tahun justru mengalami penguatan.

Seri acuan yang paling melemah hari ini adalah FR0080 yang bertenor 15 tahun dengan kenaikan yield 4,30 basis poin (bps) menjadi 7,747%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

    0