top of page

PT Rifan - Lonjakan Kasus Corona di AS Bikin Bursa Saham Asia Tergelincir




PT RIFAN BANDUNG - Bursa Saham di Asia melemah pada Senin pagi. Ini dorong oleh lonjakan jumlah kasus virus corona di Amerika Serikat (AS), indeks saham Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,6 persen karena saham pembuat robot Fanuc turun lebih dari 2 persen.


Indeks Topix diperdagangkan 0,36 persen lebih rendah. Kemudian, Kospi Korea Selatan juga turun 0,6 persen. Sedangkan di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,43 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,29 persen lebih rendah


Investor memantau reaksi pasar terhadap meningkatnya jumlah kasus virus corona di AS, dengan lebih dari 30 ribu infeksi baru seperti dilaporkan pada Jumat dan Sabtu pekan lalu dengan total harian tertinggi sejak 1 Mei. Ini menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.


Sementara itu, seorang pejabat mengatakan pada Minggu kemarin bahwa ibukota China, Beijing, mampu menyaring hampir 1 juta orang per hari untuk virus korona, menurut Reuters. Perkembangan itu datang di belakang sekelompok infeksi baru-baru ini yang ditemukan di kota


Sementara di Indonesia, Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan cenderung terkoreksi sepanjang pekan ini.


IHSG kami perkirakan berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 4.900 sampai 4.821 dan resistance di level 4.970 sampai 5.018, hans menuturkan, beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini adalah investor masih memperhatikan gelombang kedua pandemi COVID-19.


Peningkatan kasus di Amerika dan negara Afrika menimbulkan kekhawatiran terjadinya gelombang kedua. Ketika ekonomi aktif kembali, ternyata terjadi semakin banyak infeksi yang memudarkan harapan ekonomi akan cepat pulih pada Juli-September setelah suram pada April-Juni.


Harapan akan pemulihan ekonomi yang cepat, pudar setelah pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dan ekonom IMF Gita Gopinath. Data ekonomi akan mendapat perhatian pelaku pasar.


Data penjualan ritel yang membaik membuat optimisme pasar, tetapi ketika angka pengangguran di bawah harapan pasar membawa sentimen negatif bagi pasar. Perkembangan data ekonomi akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar saham,


Selain itu, pasar menanti stimulus besar-besaran dari Uni Eropa yang diperkirakan di sepakati di Juli - PT RIFAN


Sumber : liputan6.com

Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page