top of page

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Anjlok, AS Mulai Pulih & Dolar Perkasa


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Angka keramat berupa pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam telah diumumkan. Hasilnya, mencengangkan bagusnya. Ekonomi AS yang keluar dari zona kontraksi membuat dolar AS menguat dan alhasil harga emas pun tertekan.


Harga emas di arena pasar spot melemah 0,1%. Pada 07.50 WIB harga bullion dipatok di US$ 1.865,8/troy ons. Emas telah terkoreksi 1,83% sepanjang minggu ini ketika indeks dolar menguat 1,2%.


Dolar AS yang sebelumnya terkulai lemas mendapat angin segar dari angka pertumbuhan ekonomi AS. Biro Analisis Ekonomi (BEA) AS melaporkan angka pembacaan awal PDB Paman Sam di kuartal kedua berekspansi sebesar 33,1%.

Ekonomi AS berhasil keluar dari zona kontraksi 31,2% pada kuartal kedua dan rebound tinggi melebihi perkiraan konsensus pasar yang memprediksi bakal tumbuh 31,9% di periode Juli-September lalu.


Emas merupakan komoditas yang dipatok dalam dolar AS. Penguatan dolar AS yang signifikan membuat harga emas menjadi semakin mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Akibatnya terhadap emas menjadi turun dan koreksi harga pun terjadi.


Logam mulia emas dan dolar AS memiliki korelasi negatif yang sangat kuat. Artinya pergerakan harga emas dan dolar AS berbanding terbalik. Ketika dolar AS menguat maka harga emas pun tertekan, begitupun sebaliknya.


Menurut laporan World Gold Council (WGC), permintaan emas di kuartal ketiga drop 19% ke 892,3 ton. Sepanjang tahun 2020 permintaan terhadap emas tercatat mencapai 2.972,1 ton atau 10% lebih rendah dari periode yang sama tahun 2019.


Penurunan permintaan terhadap emas dipicu oleh permintaan konsumen yang lemah dan sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yang terus merebak sampai saat ini. Lebih lanjut, WGC melaporkan permintaan emas untuk perhiasan drop 29% pada periode Juli-September 2020 dibanding kuartal tiga 2019 menjadi 333 ton.


Sementara itu, permintaan emas koin dan batangan untuk investasi justru meningkat 49% (yoy) menjadi 222,1 ton terutama akibat tingginya permintaan dari belahan dunia bagian barat dan Turki.


Aliran dana yang masuk ke Exhange Traded Fund (ETF) emas juga terus bertambah. Total tambahan emas ke dalam ETF tercatat sebesar 272,5 ton dan sepanjang tahun ini flow ke dalam ETF emas tercatat sudah mencapai 1.003,3 ton.


Emas merupakan aset safe haven sekaligus lindung nilai yang banyak diburu ketika kondisi ekonomi dan geopolitik global tidak menentu. Kebijakan fiskal ekspansif dan moneter yang ultra longgar membuat injeksi likuiditas ke perekonomian menjadi sangat besar dan membuat ekspektasi inflasi yang tinggi di masa depan meningkat.


Emas pun diuntungkan karena ancaman devaluasi mata uang yang membayangi. Sepanjang tahun ini harga emas sudah naik sebesar 23,4% meski terkoreksi cukup dalam di pekan ini - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA


Sumber : cnbcindonesia.com

Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page