top of page

PT Rifan - Emas Diramal Bisa Bikin Cuan 20%


PT RIFAN BANDUNG - Harga logam mulia emas turun signifikan pada pekan lalu setelah kabar positif soal vaksin Covid-19 beredar. Mengawali pekan ini, harga emas terpantau naik pada perdagangan pagi waktu Asia.


Harga emas dunia di arena pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,42%. Pada 09.00 WIB harga emas dunia dibanderol di US$ 1.896/troy ons.


Kendati ditutup menguat dalam dua hari terakhir perdagangan minggu lalu, anjloknya harga emas secara dalam di awal pekan membuat harga emas secara mingguan terkoreksi 3,25%.


Pfizer dan BioNTech melaporkan analisa awal uji klinis tahap akhir kandidat vaksinnya. Hasilnya mengejutkan dan disambut positif oleh banyak pihak termasuk pasar. Berdasarkan press release perusahaan kandidat vaksin buatannya punya keampuhan lebih dari 90%.


Selang tak berapa lama, giliran vaksin Sputnik buatan institusi riset Rusia yaitu Gamaleya Research Institute yang juga mengumumkan kandidat vaksin buatannya punya tingkat keampuhan lebih dari 92%.


Kendati banyak pertanyaan seputar data uji klinis tahap akhir yang dilaporkan oleh para pengembang, pasar cukup dibuat sumringah. Risk appetite di pasar membaik, investor melego emas dan berburu aset-aset berisiko seiring dengan munculnya harapan hidup normal itu ada.


Lantas bagaimana prospek pergerakan harga emas untuk pekan ini dan jangka menengah hingga panjang?


Harga emas yang sempat anjlok sampai US$ 100 dalam sehari awal pekan lalu justru dinilai baik untuk logam kuning tersebut. Direktur Perdagangan Global Kitco Metals Peter Hug mengatakan level US$ 1.850 merupakan harga yang ingin ditebus oleh para pelaku pasar.


Kepala Strategi Global TD Securities Bart Melek menyampaikan bahwa harga emas akan bergerak di rentang US$ 1.850 - US$ 1.930 per troy ons untuk pekan ini, melansir Kitco News.


Kami telah melihat imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun yang baru-baru ini melonjak telah selesai. Dalam konteks itu emas baik-baik saja, volatilitas telah turun, dan pasar menyadari bahwa itu akan terjadi lebih sama. Kita akan memiliki utang yang sangat besar dan suku bunga yang sangat rendah. Kita akan terus mengkhawatirkan penurunan nilai mata uang


Sementara itu ahli strategi pasar senior LaSalle Futures Group yaitu Charlie Nedoss meramalkan bahwa harga emas akan cenderung mendekati level psikologis di US$ 1.900/troy ons pekan ini.


Untuk tahun 2021, Melek meramalkan harga emas bakal sentuh level US$ 2.500/troy ons. Alasannya pemulihan ekonomi masih berjalan lambat, butuh waktu juga untuk melakukan imunisasi masal dengan vaksin Covid-19 yang kini tengah dikembangkan.


Dengan alasan yang sama, bank investasi global Goldman Sachs tetap mempertahankan target harganya untuk tahun 2021 di US$ 2.300/troy ons. Selain karena alasan yang dikemukakan oleh Melek tadi, aspek peningkatan permintaan emas fisik di China dan India juga bakal ikut mendorong naiknya harga.


Permintaan emas China dan India sudah menunjukkan tanda-tanda normalisasi. Premi emas China dan India secara bertahap meningkat dan hampir kembali ke level sebelum Covid. Kemenangan pemilihan Biden dan berita vaksin harus terus mendorong mata uang konsumen E.M. [emerging markets] lebih tinggi karena risiko tarif lebih rendah dan itu mendukung daya beli mereka - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page