top of page

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Perang Dagang, China Mengadu ke WTO soal Tarif Impor AS


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pemerintah China telah mengadukan persoalan tarif impor yang diterapkan AS kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Tarif impor tersebut merupakan buntut perang dagang kedua negara ekonomi terbesar dunia sejak genderang ditabuhkan pada awal tahun lalu. Mengutip Reuters, Selasa (3/9), AS mulai memberlakukan tarif impor 15 persen untuk barang-barang China, seperti alas kaki, jam tangan pintar, hingga televisi layar datar. Penerapan tarif tersebut berlaku per 1 September 2019. China pun membalas. Pada saat bersamaan, China mengenak tarif baru untuk minyak mentah AS. Ini merupakan kali pertama bahan bakar menjadi target 'perang dagang' antara AS dengan China. Kementerian Perdagangan China mengatakan penerapan tarif baru melanggar kesepakatan yang dibahas pemimpin kedua negara dalam pertemuan mereka di Osaka, Jepang. "China akan secara tegas mempertahankan hak-hak hukumnya sesuai dengan aturan WTO," tulis keterangan resmi. Sebetulnya, gugatan terhadap AS ke WTO bukan kali pertama yang ditempuh China. Tercatat, China pernah menantang tarif impor era Presiden AS Donald Trump itu sebanyak tiga kali. Namun, Pemerintah AS berpendapat bahwa mereka tengah menghukum China karena pencurian kekayaan intelektual. AS bahkan menuliskan pembelaan tertulisnya yang menyatakan bahwa kedua negara telah sepakat tidak membawa 'perang dagang' ke WTO. "China telah mengambil keputusan sepihak dan agresif mencuri atau dengan cara tidak adil memperoleh teknologi dari mitra dagangnya, AS," tulis AS. AS juga membela diri dengan mengatakan bahwa tindakan pemerintahannya tersebut demi melindungi industri di dalam negeri. WTO sendiri masih memberikan waktu untuk AS mencoba menyelesaikan perselisihannya dengan China. Jika tidak ada kesepakatan, China bisa meminta WTO memfasilitasi ketegangan kedua negara dan proses ini disebut akan memakan waktu beberapa tahun. Banyak ahli juga mengecam keputusan China yang menyebutnya 'membalas api dengan api.' Diketahui, China bergerak cepat membalas kebijakan tarif Trump dengan rangkaian tarif impor lainnya.


sumber : cnnindonesia.com


baca juga :

PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu

RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan

PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor

RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi

RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB

PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan

RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras

PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya

PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun

PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop

PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK

RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

Kommentarer


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page