RIFANFINANCINDO BERJANGKA - Bursa Australia jatuh terendah, akibat ketegangan perdagangan
RIFANFINANCINDO BANDUNG - Saham-saham pada Bursa Australia ditutup mendekati level terendah tiga minggu pada perdagangan Senin, setelah ancaman Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif barang-barang China merusak harapan untuk kesepakatan perdagangan yang akan segera terjadi antara dua ekonomi terbesar di dunia. Tweet Trump yang tak terduga pada Minggu (5/5/2019) mendorong investor untuk meninggalkan pasar ekuitas di seluruh Asia dan mengirim mereka bergegas ke aset-aset safe haven seperti yen Jepang dan emas. Kerugian berbasis luas mendorong indeks S&P/ASX 200 merosot 0,82 persen atau 52,10 poin, menjadi 6.283,70 poin pada penutupan perdagangan. Indeks acuan sedikit berubah pada Jumat (3/5/2019). Sementara Indeks All Ordinaries yang lebih luas, turun 57,30 poin atau 0,89 persen menjadi berakhir di 6.369,90 poin. "Bisa dibilang, ancaman Trump untuk menaikkan tarif‘ sesaat ’jika Beijing tidak sepakat dengan tuntutan perdagangan AS, mungkin lebih merupakan taktik negosiasi daripada tindakan perdagangan yang akan segera terjadi," kata Ekonom Senior Mizuho Bank Vishnu Varathan dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters. Pasar telah melihat tanda-tanda meningkatnya hubungan antara kedua belah pihak dalam beberapa pekan terakhir dan berharap untuk resolusi cepat terhadap pergumulan pahit yang telah memperlambat pertumbuhan global, merugikan ekonomi yang bergantung pada ekspor, dan mengganggu rantai pasokan global. Saham-saham keuangan mendominasi kerugian, turun ke level terendah hampir dua minggu. Pemberi pinjaman nomor dua Westpac Banking Corp melemah ke level terendah hampir tiga minggu setelah membukukan laba setengah tahun terendah sejak 2013, dan berada di antara hambatan utama pada indeks acuan. Penambang, yang pasar ekspor terbesarnya adalah China, juga mendukung sentimen bearish . Indeks logam dan pertambangan ditutup pada level terendah sejak 8 Februari. BHP Group Ltd, perusahaan terbesar yang tercatat di negara itu, merosot ke level terendah hampir dua bulan, sementara saham saingannya Rio Tinto berakhir pada level terendah sejak 26 Maret. Namun, penambang emas berkilauan karena investor mencari aset yang lebih konservatif. Regis Resources Ltd menguat 2,5 persen dan berada di antara saham-saham berkinerja terbaik. Di seberang lautan Tasman, indeks acuan Selandia Baru S&P/NZX 50 merosot sekitar satu persen, atau 97,46 poin, menjadi berakhir pada 9.960,62 poin. Saham Westpac yang tercatat di Selandia Baru turun ke palung teredalam tiga minggu dan menyumbang sebagian besar kerugian.
sumber : antaranews.com
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Comments