top of page

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga Minyak di Perdagangan Asia Turun Dipicu Sanksi AS pada Iran da


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga minyak jatuh di perdagangan Asia pada Senin pagi. Penurunan harga dipicu kekhawatiran perlambatan ekonomi yang tajam melebihi gangguan pasokan dari pengurangan produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sanksi-sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran dan Venezuela. Minyak mentah berjangka Brent berada di USD 66,52 per barel pada pukul 01.02 GMT (08.02 WIB), turun 51 sen AS atau 0,8 persen, dari penutupan terakhir mereka. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berada di USD 58,42 per barel, turun 63 sen AS atau 1,1 persen, dari penyelesaian terakhir mereka. Kedua acuan harga minyak mentah telah merosot lebih dari 3,0 persen sejak pekan lalu mencapai tertinggi sejak November 2018. Kekhawatiran tentang potensi resesi AS muncul kembali akhir pekan lalu, setelah pernyataan bearish oleh Federal Reserve (Fed) mengirim imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun ke level terendah sejak awal 2018. Sebagai tanggapan, imbal hasil obligasi 10 tahun tergelincir di bawah tingkat tiga bulan untuk pertama kalinya sejak 2007. Secara historis, kurva imbal hasil terbalik - di mana suku bunga jangka panjang jatuh di bawah jangka pendek - telah menandakan resesi akan datang. Menambah kekhawatiran penurunan global yang lebih luas, data produksi manufaktur dari Jerman, ekonomi terbesar Eropa, menyusut untuk bulan ketiga berturut-turut. "Perkiraan untuk pertumbuhan dan laba telah direvisi turun secara material di semua wilayah utama," kata Bank AS Morgan Stanley. Bank ANZ mengatakan prospek ekonomi yang semakin gelap membayangi masalah sisi pasokan yang dihadapi pasar minyak di tengah pengurangan pasokan yang dipimpin oleh klub produsen OPEC serta sanksi-sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran. OPEC dan sekutu tidak terafiliasi seperti Rusia, bersama-sama disebut sebagai OPEC+, telah berjanji untuk menahan sekitar 1,2 juta barel per hari (bph) pasokan minyak tahun ini untuk menopang pasar, dengan pemimpin de-facto OPEC terlihat mendorong harga minyak mentah lebih dari 70 dolar AS per barel.


sumber : merdeka.com


baca juga :

PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah

PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor

RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi

RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB

PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan

RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras

PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun

PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop

PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK

RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page