top of page

PT Rifan Financindo Berjangka - Dalam Waktu Dekat Harga Emas Bakal Dekati US$ 2.000/Oz



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia menguat lagi pada perdagangan Selasa setelah terkoreksi tipis awal pekan kemarin. Emas saat ini berada di level tertinggi dalam 5 bulan terakhir, dan berpeluang melesat lagi.


Melansir data Refinitiv, pada pukul 16:08 WIB, emas dunia berada di kisaran US$ 1.872/troy ons, menguat 0,53% di pasar spot. Sebelum terkoreksi 0,09% kemarin, harga emas dunia melesat 7 hari beruntun dengan total persentase sebesar 4,2%.


Masa depan emas pun cerah, sebab emas mampu menguat meski dibayangi tapering yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed), bahkan ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif di tahun depan.


Tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) dan kenaikan suku bunga The Fed merupakan musuh utama emas. Tapering pernah terjadi di tahun 2013 diikuti dengan ekspektasi kenaikan suku bunga, saat itu harga emas terus menurun hingga tahun 2015.


Namun, kali ini berbeda, inflasi yang tinggi di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya membuat emas kembali berkilau. Tanda-tandanya, berdasarkan data dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) spekulator meningkatkan posisi beli bersih (net long) di pasar futures dan option menjadi 146.319 kontrak pada pekan yang berakhir 9 November lalu.

Beberapa analis memprediksi harga emas dunia akan reli di sisa tahun ini, dan berlanjut hingga tahun depan.


Analis dari Societe Generale dalam proyeksi terbarunya memperkirakan emas akan reli hingga tiga bulan pertama tahun depan. Bank yang berbasis di Prancis tersebut kini memprediksi rata-rata harga emas berada di kisaran US$ 1.950/troy ons pada kuartal I-2021.


Sebelumnya, Damian Courvalin, kepala riset energi di Goldman Sachs, yang memberikan pernyataan bullish terhadap emas. Dalam wawancara di Bloomberg TV yang dikutip Kitco, Courvalin menyebutkan, akan terjadi peningkatan demand emas dari bank sentral dan negara emerging market.


Courvalin juga melihat harga emas bisa melewati lagi US$ 2.000/troy ons, yang tentunya bisa mengerek harga emas di Pegadaian.


Perkiraan dasar kami emas di US$ 2.000/troy ons, setelah itu tercapai peluang untuk naik lebih tinggi ke depannya seharusnya akan terbuka," kata Courvalin sebagaimana dilansir Kitco


Sejak pertengahan bulan lalu, emas berkonsolidasi dan membentuk pola Ascending Triangle, dengan batas atas di kisaran US$ 1.830/troy ons. Level tersebut menjadi resisten yang kuat, emas 3 kali mencoba menembus level tersebut dan gagal.


Baru pada 10 November lalu emas sukses mengakhiri perdagangan di atasnya (break out). Bahkan tergolong strong break out, sebab menutup perdagangan cukup jauh di atasnya.


Dengan demikian, emas sukses break out pola Ascending Triangle dan berpeluang melanjutkan kenaikan. Lebar pola ini sekitar US$ 146 dari batas atas (US$ 1.830) hingga ke titip terenah US$ 1.684/troy ons.


Ketika Ascending Triangle ditembus, maka peluang kenaikanya adalah selebar pola tersebut (US$ 146) dari batas atas. Artinya, target penguatan emas di kisaran US$ 1.976/troy ons.


Selama tidak kembali ke bawah US$ 1.830/troy ons, peluang emas menuju target tersebut terbuka lebar - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA


Sumber : cnbcindonesia.com


Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page