top of page

PT Rifan Financindo - China Gak Ada Lawan, Varian Delta Keok Dihajar Xi Jinping


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - China melaporkan nol kasus infeksi lokal baru, setelah bergelut selama sebulan dengan virus corona varian delta, Senin kemarin. Pada Minggu, China juga hanya melaporkan 21 kasus impor tanpa ada kasus lokal baru.


Ini tentu menandai keberhasilan awal Negeri Tirai Bambu dalam menahan wabah Covid-19 paling parah sejak awal tahun 2021. Dapat dikatakan Negeri Xi Jinping ini menjadi negara yang berhasil mengendalikan varian delta.

China kini tercatat memiliki total 94.687 kasus infeksi dan 4.636 kasus kematian, menurut data Worldometers . Lalu apa kunci sukses China menghadapi varian delta ini?


Tak Ragu untuk Lockdown

Demi menekan angka penyebaran Covid-19, pemerintah China mengambil tindakan cepat dengan melakukan penguncian (lockdown). Ini dilakukan baik secara nasional maupun daerah.


China juga sempat memberlakukan lockdown berdasarkan wilayah munculnya kasus infeksi. Ini sama seperti awal pandemi di akhir 2019, di mana China juga menjadi negara yang tak ragu melakukan lockdown hingga angka kasus infeksi dan kematian dapat ditekan.


Tak hanya itu, China juga dengan cepat menyiapkan perawatan medis tepat waktu untuk kasus infeksi dan karantina bagi orang yang kontak erat. Negeri itu juga melakukan manajemen tertutup di komunikas perubahan hingga menangguhkan lalu lintas penumpang.


Kepala Ahli Epidemiologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China Wu Zunyou mengatakan langkah itu diambil mengikuti prinsip-prinsip dasar pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Ini telah mengendalikan epidemi dalam waktu singkat.


Strategi ini terbukti efektif dalam mengendalikan lebih dari 20 wabah impor secara cepat sejak dimulainya epidemi. "Ini adalah cara paling efektif untuk mengendalikan penyakit menular akut seperti Covid-19 sambil mengendalikan biaya ekonomi," kata Wu.


Penggunaan Masker, Cuci Tangan, Jaga Jarak

Masker penting di China. Meski China melaporkan nol kasus lokal baru, ada kemungkinan wabah impor masuk ke negara itu. Penggunaan masker dan sering mencuci tangan dapat membantu mengurangi penularan varian Delta yang sangat menular.


Vaksin, Vaksin dan Vaksin

Vaksin juga menjadi alat yang menurut China ampuh. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China menyatakan sudah lebih dari 1,94 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di negara itu hingga hari ini.


China juga diprediksi akan mencapai tingkat vaksinasi 80% populasi pada akhir tahun 2021 ini. Sehingga mereka nantinya akan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).


Studi awal tentang wabah Covid-19 terbaru di Provinsi Guangdong China selatan juga menunjukkan bahwa vaksin buatan China efektif terhadap varian Delta. Ahli epidemiologi terkemuka Zhong Nanshan mengatakan kemanjuran perlindungan keseluruhan vaksin domestik China mendekati 60% terhadap varian Delta dan 100% terhadap kasus yang parah.


Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat antibodi meningkat lebih dari 10 kali lipat ketika dosis ketiga vaksin domestik diberikan enam bulan setelah dosis kedua, tambah Zhong. Ini merujuk ke dua vaksin Sinovac dan Sinopharm.


Uji Tes Covid-19 dan Deteksi Dini

Pengendalian pandemi di China juga dipicu tes yang gencar. Pengujian asam nukleat cepat dapat mengidentifikasi warga yang terinfeksi dan mengendalikan sumber infeksi.


Dalam pengujian massal di antara kelompok populasi kunci, negara itu terus menggunakan teknologi pengujian asam nukleat dan meningkatkan frekuensi pengujian. Ini untuk memaksimalkan deteksi tepat waktu dari semua orang yang terinfeksi.


Sumber : cnbcindonesia.com

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page