top of page

PT Rifan Financindo - Dolar AS Stagnan Jelang Lelang Obligasi 10 Thn



PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS sedikit berubah pada awal perdagangan di Eropa Selasa petang tetapi masih kuat dalam tren kenaikan, didukung oleh kenaikan bunga obligasi jangka panjang dan permintaan yang tinggi dari pembeli komoditas.


Pukul 14.32 WIB, Indeks Dolar AS stabil di level 94,310 menurut data Investing.com setelah menyentuh level tertinggi 94,442 sebelumnya. Rupiah masih turun tipis 0,12% di 14.221,5 per dolar AS hingga pukul 14.37 WIB.


Dolar AS tampaknya didukung oleh tren kenaikan imbal hasil obligasi AS karena pasar memperkirakan pengurangan pembelian obligasi oleh Federal Reserve mulai bulan depan dan selanjutnya. imbal hasil benchmark Treasury 10 tahun sempat mencapai titik tertinggi baru lima bulan 1,63% selama sesi Asia setelah hari yang tenang ketika pasar obligasi tunai ditutup libur Hari Columbus.


Permintaan Treasuries akan diuji hari Selasa pukul 1 PM ET saat lelang note tenor 10 tahun. Sebelum itu, AS juga akan menerbitkan survei lowongan pekerjaan JOLTS bulanannya. Lowongan telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir, mencapai 10,934 juta pada bulan Agustus.


Lowongan juga berada pada level rekor di Inggris, melampaui 1 juta untuk pertama kalinya pada Agustus, menurut data yang dirilis Selasa pagi setempat. Kantor Statistik Nasional Inggris juga mencatat kenaikan 235.000 pekerjaan dalam tiga bulan hingga Agustus, yang berarti ada lebih banyak orang sekarang bekerja di Inggris daripada pada Februari 2020.


Namun, semua itu tidak mampu mengangkat banyak sterling, mengingat pasar telah memperhitungkan kenaikan suku bunga pertama pada akhir tahun. GBP/USD stabil di level 1,3595 pukul 14.37 WIB, sementara EUR/GBP naik tipis 0,09% di 0,8503. Euro juga beringsut lebih tinggi 0,08% di 1,1560, tetapi analis melihatnya tetap di bawah tekanan setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengindikasikan tidak akan terburu-buru untuk memperketat kebijakan. Kepala ekonom ECB Philip Lane mengatakan pada hari Senin bahwa ia masih yakin sebagian besar tekanan inflasi berasal dari faktor sementara.


"Kombinasi dari harga energi yang tinggi dan perbedaan kenaikan imbal hasil akan melemahkan Euro dari sini dan penurunan hingga 1,1500 menandakan tahap selanjutnya dari kemundurannya," kata analis OANDA Jeffrey Halley dalam catatan kepada klien.


Perbedaan suku bunga yang melebar juga membantu dolar terhadap yen. USD/JPY bergerak turun 0,07% ke 113,22 pukul 14.40 WIB tetapi telah mencapai level tertinggi baru tiga tahun di 113,49 sebelumnya.


Faktor pendukung lainnya adalah dolar tetap menjadi kekuatan pasar energi. Harga Minyak mentah tetap kokoh di atas $80 per barel, setelah mencapai level tertinggi tujuh tahun pada hari Senin. Logam dasar dan komoditas pertanian juga berkinerja kuat selama sebulan terakhir. Karena minyak dan komoditas lainnya banyak diperdagangkan dalam dolar, hal itu meningkatkan jumlah dolar yang perlu dibeli – setidaknya sampai harga tinggi mulai menghancurkan permintaan.


Sedangkan, lira Turki telah jatuh di bawah level 9 terhadap dolar untuk pertama kalinya, pasar memberi tekanan bagi salah satu bank sentral di pasar negara berkembang yang menolak untuk memperketat kebijakan moneter. Dolar AS juga naik 0,4% terhadap won Korea di 1200,38 setelah Bank of Korea mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah sebesar 0,7%, setelah menaikkannya di bulan Agustus - PT RIFAN FINANCINDO


Sumber : investing.com

Kommentare


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page