top of page

PT Rifan Financindo - Dolar Terseret Taruhan Kenaikan Suku Bunga Yang Berkurang



PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS tergelincir ke level terendah satu minggu terhadap sekeranjang mata uang pada hari Senin, dari level tertinggi dua dekade pekan lalu, karena para pedagang memangkas taruhan tentang seberapa agresif Federal Reserve akan menaikkan suku pada pertemuannya akhir bulan ini.


Pejabat Fed mengisyaratkan Jumat mereka kemungkinan akan tetap dengan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli mereka, meskipun pembacaan inflasi tinggi baru-baru ini masih bisa menjamin kenaikan yang lebih besar daripada yang diantisipasi di akhir tahun.


Pedagang dalam kontrak berjangka yang terkait dengan tingkat kebijakan dana federal jangka pendek Fed, yang telah condong ke arah kenaikan suku bunga persentase penuh, menggeser taruhan mereka dengan kuat mendukung kenaikan 0,75 poin pada pertemuan mendatang.


“(Ini) pembalikan harga yang jelas dari minggu lalu setelah angka ekspektasi inflasi 5 tahun UMich memudar, dan setelah (Gubernur Fed Christopher) Waller memberikan keraguan signifikan pada kenaikan yang lebih besar,” kata Michael Brown, kepala intelijen pasar di Caxton di London.


Pada hari Jumat, survei awal konsumen Universitas Michigan untuk bulan Juli menunjukkan konsumen melihat inflasi berjalan pada 2,8% selama lima tahun, terendah dalam setahun dan turun dari 3,1% pada bulan Juni.


Pada hari Kamis, Gubernur Fed Waller mengatakan dia mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi bulan ini. Hal ini mendorong taruhan pada kenaikan suku bunga 100 basis poin yang telah tumbuh setelah laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Rabu menunjukkan harga konsumen naik pada kecepatan tahunan 9,1% pada bulan Juni.


Terhadap sekeranjang mata uang, dolar turun 0,48% menjadi 107,32. Indeks ditutup pada tertinggi dua dekade di 108,65 pada hari Kamis.


Dolar mendapat sedikit dukungan dari data pada hari Senin yang menunjukkan sentimen pembangun rumah AS anjlok pada Juli ke level terendah sejak bulan-bulan awal pandemi virus corona, karena inflasi yang tinggi dan biaya pinjaman tertajam dalam lebih dari satu dekade membawa lalu lintas pelanggan ke dekat. terhenti.


Beberapa pelemahan dolar Senin kemungkinan mencerminkan aksi ambil untung setelah reli yang kuat, kata Brown dari Caxton.

Euro, yang berada di bawah tekanan jual dalam beberapa sesi terakhir karena ketidakpastian tentang potensi krisis pasokan energi di zona euro, memangkas kenaikan setelah laporan Reuters bahwa Gazprom Rusia telah menyatakan force majeure pada pasokan gas ke Eropa untuk setidaknya satu pelanggan utama - PT RIFAN FINANCINDO


Sumber : inforexnews.com

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page