top of page

PT Rifan - Pergerakan Harga Emas Hari Ini, Bisa Bullish



PT RIFAN BANDUNG - Harga emas cenderung dipengaruhi oleh pergerakan dolar AS dan isu tapering stimulus moneter dari The Federal Reserve AS pada pekan ini. Pelaku pasar juga akan mencermati data tenaga kerja non-farm AS pada pekan ini untuk sentimen tapering tersebut.


Berdasarkan data Bloomberg, hingga 9.35 WIB, emas spot melemah 0,10 persen ke level US$1.815,80 per troy ounce. Sementara itu emas Comex kontrak Desember 2021 turun tipis 0,05 persen ke posisi US$1.818,60 per troy ounce. Tim riset Monex Investindo Futures menyebutkan, harga emas bergerak pada teritori bullish setelah pernyataan Powell pada Jumat kemarin, menopang peluang naik dengan bertahan di atas level MA200 daily U$1.803,64 per troy ounce.

Jika naik ke atas level US$1.834 per troy ounce, harga emas berpeluang dibeli menguji kisaran US$1.870 – US$1.917 per troy ounce, Hal ini juga didukung oleh sinyal oscillator dengan stichastic oscillator kembali membentuk sinyal naik, sedangkan sinyal RSI dan MACD membentuk pola naik. Namun, kata Monex, jika harga emas turun ke bawah level US$1.774, maka harga emas berpeluang dijual menguji kisaran US$1.708 - US$1.750 per troy ounce.

Sebagai catatan, pada Juli lalu, beberapa pejabat The Fed mulai menyuarakan tapering stimulus moneter yang sudah berjalan sebagai upaya menopang ekonomi AS dari pandemi yang melumpuhkan hampir semua sektor ekonomi AS. Pada notula pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Agustus, tercantum rencana pelaksanaan tapering stimulus, secepatnya dapat dilaksanakan pada akhir tahun 202. Tetapi The Fed masih memerlukan data ekonomi AS yang mendukung pulihnya ekonomi AS dari resesi pandemi. Gubernur The Fed,


Jerome Powell, pada pidatonya di Simposium Jackson Hole AS pada Jumat lalu menyatakan program pembelian surat berharga melalui stimulus moneter akan segera dikurangi (tapering), dan akan dapat dimulai di akhir tahun ini. Hal ini membatasi pernyataan dari beberapa pejabat bank sentral AS lainnya, dengan pertemuan FOMC pada September nanti, dan memicu keraguan di pasar.


Tetapi isu tapering sudah diantisipasi oleh pasar, dan pernyataan Powell selanjutnya terkait kenaikan suku bunga, menyebabkan pelaku pasar melempas minat pada dolar AS,” kata Monex. Adapun Powell memandang perekonomian AS yang sudah membaik, tetap belum mendukung kebijakan moeneter untuk menaikkan suku bunga. Sebelumnya Powell sempat menyatakan peluang kenaikan suku bunga acuan AS secepatnya pada tahun 2023.


Selanjutnya fokus pasar akan bergeser pada laporan ekonomi tenaga kerja AS pekan ini, diawali dari data ADP non-farm employment change pada hari Rabu, unemployment claims pada Kamis, dan rangkaian data non-farm employment change, average hourly earnings, dan unemployment rate AS - PT RIFAN Sumber : bisnis.com



Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page