top of page

Rifan Financindo Berjangka - Ada Feeling Dolar AS Bakal 'Kesetanan' Hari Ini


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pasar keuangan Indonesia ditutup tidak kompak pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir stagnan, sementara nilai tukar rupiah melemah tipis.


Perdagangan sebenarnya berlangsung semarak dengan volume transaksi yang melibatkan 23,87 miliar unit saham. Frekuensi transaksi tercatat 1,39 juta kali dengan nilai Rp 11,52 triliun.


Investor asing melakukan beli bersih senilai Rp ¬376,63 miliar di seluruh pasar. Dengan demikian, akumulasi bel bersih investor asing sepanjang 2021 adalah Rp 24,48 triliun.


Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah. Kala penutupan pasar spot, US$ 1 setara dengan Rp 14.250 di mana rupiah melemah tipis 0,07%.


Saat pembukaan pasar, rupiah berada di Rp 14.210/SU$. Ini menjadi posisi terbaik rupiah pada perdagangan kemarin. Sedangkan posisi terlemah mata uang Tanah Air ada di Rp 14.258/US$.


Dari bursa saham AS di Wall Street (New York), tiga indeks utama ditutup cenderung melemah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) minus 0,18%, S&P 500 berkurang 0,16%, tetapi Nasdaq Composite masih bisa menguat 0,13%.

Tiga indeks ini menghabiskan hampir sepanjang hari perdagangan di zona merah. Namun koreksi itu menipis begitu data penjualan ritel dirilis.


Pada Agustus 2021, penjualan ritel di Negeri Adidaya tumbuh 0,7% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Jauh membaik ketimbang Juli 2021 yang minus 1,8% mtm. Juga jauh lebih baik dari konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan minus 0,8%.


"Konsumsi di AS tidak berkurang sebanyak yang diperkirakan. Ekonomi masih bergeliat," ujar Chris Low, Kepala Ekonom FHN Financials yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.


"Melihat data hari ini, kita mendapat kabar baik dari penjualan ritel. Sepertinya perlambatan ekonomi yang signifikan belum terjadi. Ini adalah pengingat bahwa ekonomi bergerak dua langkah ke depan untuk setiap kemunduran satu langkah akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Konsumen masih mau berbelanja dan ini membantu pertumbuhan ekonomi," ucap Ryan Detrick, Senior Market Strategist di UPL Financials yang berbasis di North Carolina, juga dikutip dari Reuters - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA


Sumber : cnbcindonesia.com


Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page