Rifan Financindo Berjangka - Inflasi AS Overheat, Bursa Asia Ditutup Merah Padam

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham Asia kompak melemah pada perdagangan terakhir minggu ini, Jumat, Koreksi paling minim dialami oleh indeks Hang Seng Hong Kong yang melemah tipis 0,07%. Sedangkan indeks Shang Hai Composite China terkoreksi paling dalam dengan pelemahan 0,66%.

Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,12% ke level 6.815,61., penurunan kinerja bursa saham Benua Kuning mengekor Wall Street yang semalam finish di zona merah.

Sentimen tak sedap datang dari AS. Bursa saham Wall Street kembali terbenam di zona merah. Indeks Dow Jones ambles 1,47% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing ambles 1,81% dan 2,10%.

Koreksi tajam yang terjadi di bursa saham New York merespons rilis data inflasi AS bulan Januari 2022. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS tercatat naik 7,5% year on year (yoy).

Angka inflasi di bulan Januari 2022 tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan pasar di kisaran 7,2% yoy. Dengan kenaikan inflasi yang tajam, pelaku pasar mulai mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih agresif dari the Fed.

Hal ini tercermin dari kontrak futures Fed Fund Rate untuk bulan Maret 2022 yang menunjukkan probabilitas the Fed menaikkan suku bunga acuan langsung 50 bps naik menjadi 81,2%.

Ekonom Citi juga sepakat dengan itu, dengan mengubah proyeksinya dalam laporan risetnya, menyebutkan bahwa kenaikan Maret akan sebesar 50 bp. Pasar juga mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan sebanyak tujuh kali tahun ini, dengan peluang sebesar 61%.

Di sisi lain yield US Treasury atau obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga naik ke atas 2% untuk pertama kalinya sejak pandemic.

Obligasi tenor 2 tahun mencetak kenaikan imbal hasil sebesar 26 basis poin (bp), terbesar dalam sehari sejak 2009.

Kenaikan yield mencerminkan bahwa harga obligasi sedang tertekan. Investor pun turut merespons dengan melakukan aksi jual aset berisiko seperti saham terutama di Wall Street.

Namun dampak tersebut langsung menyebar ke seluruh dunia atau spillover sehingga bursa Asia turut menjadi korbannya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com