top of page

Rifan Financindo - Usai Chaos, Wall Street Cetak Rekor! Saham Tesla 'Terbang'


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Tiga indeks utama di bursa Wall Street AS ditutup meroket pada perdagangan Kamis waktu AS atau Jumat pagi waktu Indonesia (8/1/2021).


Data CNBC menunjukkan Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,69% di posisi 31.041, level tertingginya. Sementara itu Indeks Nasdaq meroket 2,56% di posisi 13.067, dan Indeks S&P 500 melesat 1,48% di level 3.803.


Saham-saham penguat indeks DJIA di antaranya Apple naik 3,4%, JPMorgan Chase naik 3,28%, dan Microsoft juga mencuat 2,8%.

Adapun saham yang mendorong melesatnya Nasdaq yakni NetEase meroket 7,9%, Tesla melesat 7,94%, dan Peloton naik 7,1%.


Untuk S&P, saham pendorongnya yakni DXC Technology naik 9,3% dan Tesla yang naik 7,94%.

Bursa saham ini sejak awal memang dibuka naik pada perdagangan Kamis menyusul pengesahan kemenangan presiden terpilih Joe Biden di Kongres yang dibarengi komitmen Presiden AS Donald Trump untuk menjalankan transisi kekuasaan yang tertib pada 20 Januari.


Aksi penyerbuan gedung Capitol Hill tak banyak mempengaruhi sentimen pasar, karena proses pengesahan kemenangan Joe Biden masih terus berjalan. DPR dan Senat sepakat menolak upaya mematahkan hasil penghitungan suara elektoral dari Arizona dan Pennsylvania.

"Menurut saya alasan kenapa pasar tidak terlalu risau adalah karena penyerbuan Capitol Hill tak akan mengubah transisi kekuasaan," ujar Tom Lee, pendiri Fundstrat Global Advisors sebagaimana dikutip CNBC International.


Terkait dengan hasil pemilihan anggota Senat dari Georgia, NBC News memproyeksikan kader Partai Demokrat Jon Ossoff melibas kader Partai Republik David Perdue demikian juga kader Partai Demokrat Raphael Warnock yang diprediksi melibas Senator Kelly Loeffler dari Partai Republik.


Jika Partai Demokrat menang, maka kepenguasaan kursi Senat akan imbang 50-50, dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris menjadi kunci bagi Partai Demokrat untuk memenangi Senat, dengan mendapatkan satu suara di majelis tinggi tersebut.


Pelaku pasar khawatir kemenangan Partai Demokrat di Senat bakal berujung pada kenaikan pajak korporasi dan regulasi yang lebih ketat mengatur perusahaan. Namun di sisi lain, dominasi Partai Demokrat juga bisa berujung pada gelontoran stimulus fiskal yang lebih besar

Ed Keon, Kepala Strategi Pasar di QMA, juga menilai pelaku pasar masih melihat keyakinan pada pemerintahan baru di bawah Joe Biden.


Pada pilpres AS 3 Novembe lalu, Biden dan pasangannya, wakil presiden terpilih Kamala Harris, meraih 306 electoral college. Raihan itu lebih banyak 36 ketimbang batas yang dibutuhkan untuk melenggang ke Gedung Putih. Sementara itu, pasangan Trump dan Mike Pence hanya mengumpulkan 232 electoral college.


"Pasar yakin bisa hidup dengan pemerintahan Biden dan kontrol Demokrat dari Kongres," kata Ed Keon, dikutip CNBC.


Memang ada sisi negatif di mana kebijakan Biden akan mengerek pajak lebih tinggi, tapi ini akan diimbangi dengan belanja infrastruktur yang lebih gencar - RIFAN FINANCINDO


Sumber : cnbcindonesia.com

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page