top of page

Rifan FinancindoMayoritas Bursa Asia Menguat, Hang Seng-Shanghai Ambruk




RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Mayoritas bursa Asia ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis , setelah beberapa investor bereaksi terhadap data ekonomi terbaru di China dan Jepang.


Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup menguat 0,39% ke level 29.058,11, Straits Times Singapura tumbuh 0,22% ke 3.165, KOSPI Korea Selatan melesat 0,72% ke 3.247,43, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga melesat 0,99% ke 6.091,51.


Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong ambles 1,13% ke posisi 28.966,03 dan Shanghai Composite China melemah 0,36% ke 3.584,21.


Bursa saham di Hong Kong ambruk karena investor di Hong Kong juga sedang menunggu data ekonomi utama AS untuk indikasi tanda-tanda rebound ekonomi dan kenaikan inflasi.

Sementara indeks Shanghai di China melemah karena rebound saham perusahaan konsumen tersendat, setelah survei IHS Markit menunjukkan bahwa pertumbuhan aktivitas jasa melambat pada Mei 2021.


IHS Markit/Caixin melaporkan data aktivitas jasa China yang tercermin pada indeks manajer pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) pada Mei 2021 tercatat turun ke level 55,1, dari sebelumnya pada April di level 56,3.


Angka PMI di atas 50 mengindikasikan ekspansi, dan di bawah itu menunjukkan kontraksi. Jadi, walaupun PMI Jasa China mengalami penurunan, namun masih dianggap ekspansif.


Selain China, data PMI Jasa Jepang juga telah dirilis pada hari ini. Berdasarkan data dari Trading Economics dan otoritas setempat, PMI Jasa Negeri Matahari terbit pada Mei tercatat turun ke level 46,6, dari sebelumnya pada April lalu di level 49,5.


Turunnya aktivitas jasa Jepang pada Mei disebabkan karena adanya pembatasan wilayah (lockdown) di negara tersebut, menyusul kenaikan kasus aktif virus corona (Covid-19) yang telah menjangkiti kembali sejak April lalu.


Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) cenderung bergerak flat, menyusul transaksi perdagangan yang cenderung sepi pada awal Juni.

Pelaku pasar masih memantau kebijakan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) terkait dengan tekanan inflasi dan pembukaan kembali ekonomi AS jelang rilis data penyerapan tenaga kerja Mei.


Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan 671.000 tenaga kerja baru yang terserap pada Mei, naik dari penyerapan April sebanyak 266.000 - RIFAN FINANCINDO


Sumber : cnbcindonesia.com

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page