PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Output Industri China Melampaui Ekspektasi, Minat Resiko Meningkat

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Rilis data Produksi Industri China bulan November lebih baik dari ekspektasi pasar karena didorong oleh meningkatnya permintaan yang mendorong minat resiko pelaku pasar. Advertisement iklan Advertisement iklan Pada hari Senin (16/Desember), Departemen Statistik China merilis data produksi Industri yang tercatat naik 6.2 persen secara basis tahunan di bulan November. Angka ini lebih baik ketimbang forecast ekonom sebelumnya yang memprediksi output Industri negeri Tirai Bambu akan naik sebesar 5 persen setelah kenaikan 4.7 persen YoY pada periode sebelumnya. Output Industri China Melampaui Lonjakan produksi Industri China pada bulan lalu sekaligus menorehkan rekor tertinggi 5 bulan yang mencerminkan adanya peningkatan permintaan dari pasar domestik maupun luar negeri. Peningkatan ini sejalan dengan rilis positif penjualan ritel China pada bulan November yang mencatat kenaikan 8 persen secara tahunan sekaligus berada cukup jauh dari ekspektasi 7.6 persen setelah naik 7.2 persen YoY pada bulan Oktober. Kenaikan pesat penjualan Ritel China bulan lalu sebagian besar karena didorong oleh Single Day Shopping pada tanggal 11 November lalu yang mencatat rekor penjualan terbesar dalam satu hari untuk produk produk yang dijual di marketplace seperti Alibaba dan lainnya. Investasi Aset Tetap Sesuai Ekspektasi Selain output Industri dan Penjualan Ritel, pada hari Senin pagi ini juga departemen terkait juga merilis data Investasi Aset Tetap (Fixed asset investment) yang naik 5.2 persen dari bulan Januari-November. Angka ini sudah sesuai dengan ekspektasi ekonom dan rilis data sebelumnya sebesar 5.2 persen di bulan Oktober. Sementara itu, Investasi aset tetap sektor swasta yang menyumbang 60 persen dari total investasi nasional China tercatat naik sebesar 4.5 persen sejak awal tahun hingga bulan November. Secara garis besar, data fundamental China yang dirilis pagi ini cukup baik sehingga menumbuhkan minat resiko di kalangan investor. Hal inilah yang mendasari reli aset aset beresiko termasuk mata uang komoditas seperti dolar Australia dan dolar NZ menguat terhadap greenback pada perdagangan Asia di awal pekan. Euforia pasar juga didorong oleh kabar positif seputar perundingan dagang AS-China yang setuju untuk mencapai kesepakatan fase pertama. Kendati demikian, pelaku pasar masih menanti pemimpin kedua negara meneken kesepakatan parsial tersebut secara resmi.

sumber : seputarforex.com