top of page

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham Energi dan Ritel Tekan Wall Street


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) karena penurunan saham-saham di sektor energi. Selain itu pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini juga disebabkan pelemahan sektor ritel. Mengutip Reuters, Rabu (21/11/2018), Dow Jones Industrial Average turun 551,8 poin atau 2,21 persen menjadi 24.465,64. Untuk S&P 500 kehilangan 48,84 poin atau 1,82 persen menjadi 2.641,89. Sedangkan Nasdaq Composite turun 119,65 poin atau 1,7 persen menjadi 6.908,82. Nasdaq ditutup pada level terendah dalam lebih dari tujuh bulan sementara S&P 500 dan Dow Jones berakhir pada titik terendah sejak akhir Oktober. Indeks energi S&P 500 jatuh 3,3 persen dan merupakan sektor yang mengalami pelemahan terbesar. Harga minyak AS pada perdagangan Selasa berakhir turun 6,6 persen di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya pasokan global. "Ini adalah kombinasi dari semua kekhawatiran yang datang bersama sehingga memaksa para investor keluar dari pasar saham secara keseluruhan," kata manajer portofolio senior di SlateStone Wealth LLC, New York, AS, Robert Pavlik. Sedangkan di sektor ritel, saham Target Corp merosot 10,5 persen setelah laba kuartal ketiga dari perusaahaan berada di bawah perkiraan analis. Investasi perusahaan dalam bisnis online, upah yang lebih tinggi dan pemotongan harga berdampak buruk kepada kinerja perusahaan. Saham operator department store Kohl's Corp juga merosot 9,2 persen setelah perkiraan laba setahun penuh turun di bawah ekspektasi. Saham Apple Saham Apple turun lagi pada perdagangana Selasa. Pada perdagangan ini saham Apple jatuh 4,8 persen ke level terendah sejak awal Mei karena kekhawatiran melambatnya permintaan untuk iPhone. Tanda-tanda permintaan yang mengalami penurunan pada iPhone memiliki implikasi luas untuk perusahaan teknologi dan internet. Saham Apple kini telah kehilangan lebih dari 20 persen dari nilainya atau kira-kira USD 250 miliar, sejak penutupan tertinggi saham pada 3 Oktober. Goldman Sachs memangkas target harganya di Apple untuk kedua kalinya hanya dalam waktu satu minggu. Goldman Sachs mengatakan keseimbangan harga dan fitur di iPhone XR baru mungkin belum diterima dengan baik oleh pengguna di luar Amerika Serikat.


sumber : bisnis.liputan6.com


baca juga :

PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu

RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan

PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor

RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi

RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB

PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan

RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras

PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya

PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun

PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop

RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page