top of page

Rifan Finanacindo Berjangka - AS Dan China Mulai Adem, Rupiah Makin Perkasa


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat setelah muncul kabar baik dari dalam dan luar negeri.

Rupiah sebenarnya melemah 0,13% ke Rp 15.000/US$ begitu perdagangan hari ini dibuka, bahkan sempat melemah 0,33% ke Rp 15.030/US$ yang menjadi level terlemah intraday. Tetapi tidak lama rupiah langsung berbalik menguat hingga 0,76% ke Rp 14.866/US$.


Posisi tersebut sedikit terpangkas, rupiah berada di level Rp 14.920/US$ atau menguat 0,4% pada pukul 13:00 WIB, berdasarkan data Refinitiv.


Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan kenaikan cadangan devisa di bulan April. Kenaikan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah. Cadangan devisa Indonesia pada April 2020 tercatat sebesar US$ 127,9 miliar, atau naik US$ 6,9 miliar dari bulan sebelumnya.

Pada bulan lalu, Pemerintah Indonesia menerbitkan global bond sebesar US$ 4,3 miliar dalam 3 bentuk surat berharga global yaitu Surat Berharga Negara (SBN). Penerbitan tersebut dilakukan guna mendanai stimulus fiskal yang dikeluarkan pemerintah dalam memerangi pandemi virus corona (Covid-19).

Kenaikan cadangan devisa tersebut tentunya menambah amunisi BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah seandainya kembali mengalami gejolak di seperti di bulan Maret lalu.

Selain itu, sentimen positif dagang dari Kementerian Perekonomian yang mengeluarkan sebuah rentang waktu atau timeline pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 yang menunjukkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan dilonggarkan dalam beberapa fase mulai 1 Juni.


Meski dikatakan masih dalam bentuk kajian, setidaknya hal tersebut memberi harapan roda perekonomian akan segera berputar kembali secara perlahan.

Sementara itu dari luar negeri, kecemasan akan kemungkinan terjadinya babak baru perang dagang AS-China mulai mereda setelah perwakilan kedua negara berkomitmen untuk melanjutkan kesepakatan datang fase I yang diteken pada Januari lalu.

Hal ini ditegaskan Kementerian Perdagangan China. Wakil Perdana Menteri Liu He, yang memimpin negosiasi China, telah mengadakan pembicaraan dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Jumat pagi.

Kedua belah pihak mengatakan mereka harus memperkuat kerja sama ekonomi makro dan kesehatan masyarakat, berusaha untuk menciptakan suasana dan kondisi yang menguntungkan untuk pelaksanaan perjanjian ekonomi dan perdagangan fase satu AS-China, yang mempromosikan hasil positif," kata Kementerian dalam keterangan persnya sebagaimana dikutip dari AFP.


Hal tersebut menjadi kabar bagus bagi pasar finansial global, sentimen pelaku pasar semakin membaik dan rupiah jadi makin perkasa hari ini - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA


Sumber : cnbcindonesia.com

Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page