top of page

PT Rifan - Indeks Sektor Pertambangan Minim Koreksi, Penyebabnya



PT RIFAN BANDUNG - Pada perdagangan Selasa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,90% ke level 5.295.174. Dalam tiga bulan perdagangan, IHSG telah menguat 14,14%. Namun, bila ditarik dari sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd), IHSG masih memberi return negatif 15,94%.


Akan tetapi, ada sejumlah indeks sektoral yang mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan IHSG, salah satunya adalah indeks sektor pertambangan.


Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), secara year-to-date indeks pertambangan hanya terkoreksi -8,01%, indeks indeks sektoral dengan performa paling apik setelah indeks sektor barang konsumsi yang hanya terkoreksi -4,88% sejak awal tahun.


Bandingkan dengan sektor indeks properti, real estate, dan konstruksi yang sejak awal tahun melemah 41,02%, menjadikan indeks ini sebagai indeks sektoral dengan pelemahan tertinggi sejak awal tahun.


Sebastian Tobing, Kepala Riset Trimegah Sekuritas penilaian, koreksi minimalnya pada indeks sektor pertambangan yang disebabkan oleh sentimen penguatan komoditas emas yang sempat mendekati level tertinggi sepanjang masa.


Terbukti, saham sejumlah emiten emas yang berkinerja setidaknya dalam periode perdagangan tiga bulan. Saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) misalnya, menguat 46,32% dalam waktu tiga bulan. Saham emiten pertambangan milik Negara, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melesat 51,89%. Penguatan kerja oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk ( MDKA ) yang menguat 54,55%.


Penguatan juga ikut andil sejumlah saham pertambangan batubara, meski penguatannya tidak mencari saham emiten penambang emas. Saham Indo Tambangraya Megah Tbk (I TMG ) menguat 5,13% dalam tiga bulan. Penguatan juga berdasarkan saham PT Adaro Energy Tbk ( ADRO ) dan PT Bukit Asam Tbk ( PTBA ) yang masing-masing menguat 8,25% dan 1,46%.


Untuk batubara, bila ekonomi China dan India membaik (pulih) terus, maka akan naik. meski demikian, Sebastian belum merekam saham emiten pertambangan untuk saat ini. Sebab, penguatan saham emiten tambang emas seiring dengan penguatan harga emas, hanyalah angin segar sementara.


Sebastian bilang, kemilau emas akan sangat membantu dari penemuan vaksin Covid-19. Sementara pijar batubara masih akan membayar dari dua konsumen utama batubara dunia, yakni India dan China.


Sebastian justru lebih cenderung kepada emiten perbankan saham. Sebab, pemulihan ekonomi ( pemulihan ekonomi ) akan membawa sentimen positif bagi emiten perbankan.

Dia pemegang saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (B BRI ), PT Bank Tabungan Negara Tbk ( BBTN ), hingga PT Bank Negara Indonesia - PT RIFAN


Sumber : kontan.co

Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page