top of page

Rifan Financindo - Rupiah Merosot 4,65%, Terburuk Asia di Kuartal III



RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kinerja rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) di kuartal III-2020 buruk, bahkan sangat buruk jika dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya. Selain rupiah, hanya baht Thailand yang melemah, sisanya membukukan penguatan.


Ironisnya, rupiah merupakan mata uang yang digadang-gadang bakal cemerlang di tahun ini, sementara baht Thailand.


Sepanjang kuartal III-2020, rupiah merosot 4,65% ke Rp 14.840/US$, sementara baht yang juga melemah jauh lebih baik dengan pelemahan 2,27%.


Yuan China menjadi mata uang terbaik dengan penguatan 3,9%. Maklum saja, China merupakan negara yang sudah menang melawan penyakit virus corona (Covid-19), dan perekonomiannya perlahan menunjukkan kebangkitan.


Saat China sukses meredam virus corona, Indonesia justru sedang menghadapi kenaikan kasus Covid-19 hingga saat ini. Bahkan, penambahan kasus perharinya masih cenderung tinggi.


Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus baru Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 4.284 orang kemarin. Jumlah kasus baru tersebut membuat akumulasi kasus positif menjadi 287.008 orang.


Dari akumulasi tersebut, sebanyak 214.947 orang sembuh, dan 10.740 orang meninggal dunia, sehingga kasus aktifnya sebanyak 61.321 orang.


Akibat tren penambahan kasus yang masih menanjak, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terus berlangsung di beberapa wilayah di Indonesia. Di DKI Jakarta, sebagai pusat perekonomian Indonesia bahkan kembali menerapkan PSBB yang lebih ketat dalam 3 pekan terakhir.


Alhasil, roda bisnis berputar dengan lambat, dan perekonomian Indonesia pasti mengalami resesi di kuartal III, hanya seberapa dalamnya yang masih menjadi misteri. Di kuartal II-2020 lalu, perekonomian Indonesia minus 5,32% year-on-year (YoY).


Menteri Keuangan Sri Mulyani pada pekan lalu memberikan proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020. Tetapi proyeksi tersebut lebih buruk dari sebelumnya.


Kemenkeu yang tadinya melihat ekonomi kuartal III minus 1,1% hingga positif 0,2%, dan yang terbaru per September 2020 ini minus 2,9% sampai minus 1,0%. Negatif teritori pada kuartal III ini akan berlangsung di kuartal IV.


Namun kita usahakan dekati nol," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita September, Selasa, Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu memprediksi perekonomian di kuartal III-2020 minus 2,9% sampai minus 1,0%. Melihat prediksi tersebut, resesi pasti terjadi di Indonesia, dan menjadi yang pertama sejak tahun 1999 - RIFAN FINANCINDO


Sumber : cnbcindonesia.com

Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page