top of page

PT Rifan - Harga Emas Makin Mahal Nih, Anda Telat Masuk



PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Pidato Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Jerome 'Jay' Powell di hadapan Kongres memberi tenaga bagi harga sang logam mulia untuk menuju ke utara.


Harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.829,94/troy ons. Naik tipis 0,04% dibandingkan hari sebelumnya.

Pekan ini, harga emas benar-benar berkilau. Dalam sepekan terakhir, harga naik 1,53% secara point-to-point.


Hari ini, kenaikan harga emas disebabkan oleh koreksi yang dialami dolar AS. Pada pukul 07:33 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,07%.


Malam hingga dini hari tadi waktu Indonesia, Powell memberi paparan di hadapan Komite Perbankan Senat. Powell kembali menegaskan bahwa tekanan inflasi yang dialami Negeri Paman Sam hanya sementara, konsekuensi dari pemulihan ekonomi setelah terpaan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).


"Kita sedang mengalami kebangkitan. Siang dan malam kami berpikir, apakah kami sudah melakukan kebijakan yang tepat? Namun secara umum, melihat harga yang naik salah satunya adalah mobil bekas, maka ceritanya adalah (tekanan inflasi) disebabkan oleh pembukaan kembali aktivitas masyarakat," papar Powell


Namun sejumlah anggota Senat kurang sepakat. Richard Shelby, Anggota Senat asal Alabama dari Partai Republik, menegaskan bahwa tekanan inflasi adalah ancaman yang sangat nyata.


"Pada 1970-an, inflasi tinggi memukul daya beli rakyat karena kenaikan harga barang dan jasa yang terus-menerus. Jika kita gagal melihat hal ini dengan serius, maka negara ini akan menghadapi masalah yang sama," kata Shelby, seperti dikutip dari Reuters.


Sementara Sherrod Brown, Anggota Senat asal Ohio dari Partai Demokrat, meminta Powell untuk melihat betul dampak ikutan dari kebijakan moneter longgar. Pembelian surat berharga (quantitative easing) memang membuat likuiditas berlimpah, tetapi perbankan masih enggan memanfaatkannya untuk menyalurkan kredit kepada dunia usaha dan rumah tangga.


"Perbankan memanfaatkan kebijakan The Fed untuk menaikkan harga saham mereka. Selama empat tahun ke belakang, regulasi di Wall Street semakin lemah dan itu membuat saya khawatir


Namun Powell berkeras bahwa kebijakan moneter longgar masih dbutuhkan karena penciptaan lapangan kerja yang maksimal (maximum employment) belum tercipta. Oleh karena itu, The Fed tidak akan terburu-buru dalam mengubah posisi (stance) kebijakan.


Kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menggiring inflasi kembali turun. Adalah sebuah kesalahan jika kami bertindak terlalu cepat," tutur Powell.


Nada yang tenang alias dovish dari Powell mengindikasikan bahwa quantitative easing dan suku bunga acuan rendah mendekati 0% masih akan bertahan untuk beberapa waktu ke depan. Ini membuat dolar AS kekurangan 'doping' untuk perkasa.


Pelemahan dolar AS dimanfaatkan oleh emas untuk menguat. Kedua aset ini memang punya hubungan yang berbanding terbalik. Kala dolar AS lesu, harga emas bakal naik.


Ini karena emas adalah aset yang dibanderol oleh dolar AS. Saat dolar AS terdepresiasi, maka harga emas akan lebih murah buat investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas bakal naik, dan harganya ikut terungkit.


Pidato Powell semalam memberikan indikasi bahwa kondisi saat ini belum tepat untuk melakukan pengetatan atau paling tidak dilakukan pengurangan tingkat stimulus walaupun data inflasi yang rilis sebelumnya cukup meyakinkan. Harga emas berhasil menembus zona resistance di US$ 1.815/troy ons kemarin yang saat ini menjadi zona support terdekatnya.


"Sekarang, zona resistance terdekat harga emas ada di kisaran US$ 1.830/troy ons dan resistance terjauhnya di US$ 1.840-1.850/troy ons. Semenatara level support terjauhnya akan berada di rentang US$ 1.800-1.790/troy ons," tulis Nikolas Prasetia, Research & Development Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) - PT RIFAN


Sumber :cnbcindonesia.com



Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Connect
  • Google+ Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page