RIFANFINANCINDO BANDUNG | Rupiah dibuka merosot ke level Rp 14.944 per USD
RIFANFINANCINDO BERJANGKA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dibuka melemah di perdagangan hari ini, Jumat (28/9). Rupiah dibuka di level Rp 14.944 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.922 per USD.Mengutip data Bloomberg, Rupiah sedikit menguat usai pembukaan. Tercatat, saat ini Rupiah berada di level Rp 14.915 per USD.Pengamat Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Sulawesi Utara, Agus T Poputra mengatakan, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 0,25 persen menjadi 5,75 persen diperkirakan bisa melemahkan Rupiah."Kenaikan ini bisa saja melemahkan Rupiah dan mata uang lainnya karena asumsi Dolar akan pulang kampung untuk memanfaatkan bunga yang lebih tinggi," kata Agus seperti ditulis Antara Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat.Walaupun kondisi riil belum tentu terjadi dalam jumlah banyak, sebab masih banyak pilihan investasi. Namun, lanjut dia, pelaku pasar keuangan sering memainkan isu ini untuk mengambil keuntungan sehingga mata uang di luar Dolar akan melemah."Yang dikhawatirkan perbankan menambah portofolio mata uang asing sehingga mengurangi dana yang akan disalurkan untuk kredit," jelasnya.Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Soekowardojo melalui Deputi Direktur-nya M H A Ridhwan mengatakan BI menaikkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 0,25 persen menjadi 5,75 persen, Kamis, atau satu hari setelah Bank Sentral AS The Federal Reserve merealisasikan pengetatan kebijakan moneternya dengan kenaikan suku bunga AS.Ini konsisten untuk menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman, dan meningkatkan daya tarik pasar keuangan Indonesia.Dia mengatakan keputusan naik ke 5,75 persen merupakan kebijakan konsisten BI dalam upaya untuk menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman, dan juga mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik sehingga dapat semakin memperkuat ketahanan eksternal Indonesia di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.Langkah-langkah kongkret pemerintah bersama BI untuk mendorong ekspor dan menurunkan impor diyakini akan berdampak positif dalam menurunkan defisit transaksi berjalan khususnya pada 2019 sehingga diprakirakan akan menjadi sekitar 2,5 persen PDB.Untuk memperkuat stabilitas rupiah, kata Ridhwan, kenaikan suku bunga tersebut juga didukung oleh kebijakan BI untuk memberlakukan transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) dalam rangka mempercepat pendalaman pasar valas serta memberikan alternatif instrumen lindung nilai bagi bank dan korporasi.
sumber : merdeka.com
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
留言